Friday, April 20, 2012

POHON HUJAN





hujan berhamburan sekata
langit yang bocor siang
bahasa basah di mana-mana

jalan raya bagai kuala
kenderaan pada perlahan
ombak meredah perasaan

hujan berderu menghurung
daki hidup berhanyutan
sesekali tersental murung.

21.4.12

Wednesday, April 11, 2012

FITRAH



Abadinya mengisi maya
leluhur kejadian
hempulur ciptaan:
kun, fayakun.
sejak alam arwah -
alasTu biRobbikum -
mereka menyatakan:
bahkan, kami bersaksi
ya Tuhan!
hijrah ke sel rahim
ibu menanggung sukar
tahap ke tahap kepayahan
menerima nafas, nadi
zat rezeki.
 
Menyaksi langit bermatahari
mendengar decit serba bunyi
mengecap pahit masin manis
menyentuh pedih lembut kasar
menghidu haruman kohong
melayan ingin dan ikhtiar
lalu bijaksana menilai
menghukum.
 
Langsir hidup berkibas
menekan nadi mengira nafas
pangkalan lalu menuju barzakh
terminal setiap diri, singgahan
setia semua orang berbekalan
atau sekadar penyesalan.
 
Masing-masing nafsi –nafsi
ketar bimbang tinggal sia-sia
usia kurnia di tangan sendiri
teraduk kesialan dan derhaka
lalai lupa persis dirinya hamba
kehendak menyusup ke arkib dosa.
 
Sosok beriman suka akrab
yakini taman di sana malah redha -
radhiah-Nya melamar kembali
ke halaman indah tersedia
khusus jiwa-jiwa mutmainnah
hamba-hamba anggota syurga.
Itulah nikmat kurniaan
fitrah anugerah tidak terhitung
abadi memenuhi Qudrat Iradat-Nya
hasil dalil Rahman Rahim-Nya
Dhuljalal Wal-Ikram.
Fitrah membuka fikir
fitrah mendepa tadbir
fitrah melunas tafsir
fitrah mengayak zikir.
 
16 Ramadhan 1432: 
Masjid Al-Abrar Kg Belukar.
.
..

JETI KIAN RAPUH


langit mendung
perahu mengharung
menerus hala

laut tanpa deburan
perahu terus didayung
lelah kita tanggung

jeti alah iklim
usia kian merapuh
mohon iman teguh.

Rejab 32H.
Pulau Melaka.