dengan belas kasihan. Sejahtera gerak kita tuntut
paksakan ammarah yang membakar sengketa
jelaganya kalah terbakar di buku filsafat
mahal dan sesat itu!
Kelabu dan debu-debu usah dibiar menyusur,
pelan-pelan pisahkan ke lain dimensi. Di sini baik-baik
kita suburkan syukur bagai diketahui sedikit jua
insan yang menanggalkan takabur
kesempurnaan kamil hanya milikNya
kita mereguk sedikit sehabis itu kita sirna jua.
28 Rejab 1430,
Kampus Salik.
(Tersiar di Berita Harian Sabtu 6 Februari 2010)
No comments:
Post a Comment