Sunday, December 21, 2008

MENATAP LAUT YANG JAUH

samudera yang tidak pernah terukur
berapa luas betapa saujananya
melainkan laut mati di tengah benua

bahtera Nuhku yang sejahtera
kota Atlantis entah di dasar mana
titanic yang ditelannya tersekang
di rengkung gelombang

kutatap laut yang jauh
dari rumah api pantai dasar
kenangan suara silam daunan ru
terbenam di mana kubu hasratku

pantaiku cinta berahi
sering berubah bila dilanda bah
tetapi tidak iman kita kepada Allah

pantai cintaku berahi
setelah kautemui makrifat Yang Satu
terus zikirkan Dia jangan jemu-jemu

pantai cinta berahiku
nikmat kasih Tuhan tercurah seumur
walau derhaka manusia melupai-Nya.


30 rabiul-akhir 1429.

No comments:

Post a Comment