Tuesday, September 21, 2010

Dua Sajak Lama: Pade-pae Dokssaja.

Twilight at the Potomac oleh Endah Raharjo

DI SINGGAHAN SENJAKALA

bila aku sudah tua dan pikun
hilang kenangan berahi di ranjang
menginsut sejahtera dalam lelap lena

setelah hangat diugah angin bara

kusikat uban bersama kebimbangan
sebuah kufyah lusuh menyejuk kepala
meneduh akalku atau menudung ragu
sedikit dusta tentang hambatan usia

sudah kumiliki sepasang kain putih
bekal membalut tubuh mengikat jasad;
sebuah lukisan hidup pada langsir rumah
tercatat dosa pedih menyembunyi lumrah

sahabatku, alam memperkenalkan kita warna dan cahaya, hukum dan balasannya 'berhambakan diri bagai nampak Dia, memang pastinya Dia melihat kita'aku rela lupakan airmata berguguran

ketika pohonan doa, menjirus bunga di kuburan harap terisi tahunan lagi berbaki (jika ada), yakin diri akan melabuh di ruang senjakala.

kampus salik tapanji,

28 zulkaedah 1430H.




RETORIKA APRIL GILA

(dua mantan pm)

para pemuka para hadirin terharu senyum berhimpun di pentas merai tamat perseteruan, umpama kemenangan besar lama bertempur angin. media perdana berkongsi melonjak padu selepas berpecah menyatu barisan, saf' utuh, usaha murni sebuah organisasi. retak berpecah ke tahap tegar mencalarkan maruah di mata bangsa kembali kini ke ribaan dewan. hilang berjauh dan berkecil hati lima tahun itu. terus terang dia mengecam anasir perosak dengki dan dendam hingga sanggup merasuah menyekatnya, merasuk orang-orang sekitar ruang. dia terus mengecam menyerang. namun pertemuan di pentas lepas, perseteruan itu sudah ketara berdamai sehingga badut-badut bersorak gempita lakonan di pentas tidak menjadi alas. tiba-tiba dia menyerang lagi tanpa maaf. mengulangi kenyataan kroni musuhnya. hadirin lagi tergamam, keterharuan semakin tidak keruan. tindakan badut-badut adalah omongan lakon mengaburi rakyat bermata duka.

1 april 2009

No comments:

Post a Comment