Kata mereka pertempuran akan bermula
Sedikit masa lagi. Ketika siang
mula menyusup
Ke dalam malam. Tiada kaitan
dengan kemewahanmu
Sejak lama perkara iman kami
kaucemburu
Hampir tiga dekad yang kami mau
Adalah merdeka
Ada janji-janji yang gagal dikota,
Nepotisme, kekejaman dan berbeza
impian
Kami mahu urus sendiri tanah dan
harta
Kami mahu atur sendiri pendidikan
generasi
Punya kerja dan usaha
berpendapatan kecil pun
Tidak mengapa, asal jiwa merdeka
Anak-anak sendiri terbela
Operasimu memusuhi gerak suara
kami
Kami memilih rimba untuk bersuaka
Bulan yang lama suram di atas
kepala
Bintang-bintang berselang daunan
hutan
Siulan unggas teman seloka harian
Nikmat tersendiri anugerah Ilahi
Datang tsunami hujung tahun lalu
Kami berada puluhan km di tenggara
Itu raung, bau mayat kami acuh dengan sendu
Bersyukur Baitur-Rahman dalil
kebesaran Tuhan
Iklim longgar berikutnya menukar
peradaban
Masing menghitung kehilangan waris
dan rakan
Pulang mengintai kampung dan
bantuan
Ada kem-kem penempatan ada pula
sekatan
Marhein disita kerja harian, tiada
perusahaan
Atasan masih tetap menghulur retorik
Kami tidak mungkin berpatah balik
Gerutu dan peluru itu punya adukan
dendam
Jikalah maut berkunjung, ada rela
mengiringnya
Itulah kabar dari seberang
Itulah perjuangan mengharap doa.
01 Februari 2005
- dari antologi ATAR SERIBU BUNGA, DBP (2012) m.s 121
JOIN NOW !!!
ReplyDeleteDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.org