Thursday, November 10, 2016

Sajak ABDULHADI MUHAMAD dalam antologi ATAR 1000 BUNGA (DBP 2012) Hal.41


RUMAH SAKIT UMUM

Tanah sekitarnya terbiar dengan igau
tumbuh melata menyemak fikir dan rasa
Panggung membaris watak para penderita
wajah-wajah pucat menahan pedih
pintu kamar maut separuh terbuka
menunggu kalimat akhir Sang Pengarah
menyerah peran bagi episod berikutnya

Mundar-mandir perawat dengan warna kafan
menyucuk penawar kata dan ubatan
keranda pentas adalah kata-ganti
ke ruang baru mengalih makna
warna langit atau siang sempurna
hijab kelam jarang menyedia nyata
angin berkali-kali menggerak langsir
mengirim hamis kuburan jauh di luar

Bersilih masuk nafas menggeruh
segalanya memenjara saraf gerak
menangkap hidup dan mengurung;
dunianya serak kipas atau angin perlahan
kapur dinding atau rengkek kuda keuzuran

Dia banduan terlantar, ingin benar menyaksi
titik gerimis di sana atau menitip telegram
kepada sesiapa saja:
                    DATANG SEGERA @ HUJANKU
                    AKAN BERHENTI MENITIK DI SINI.

27.5.2004                       
Wad Teratai 18,                        
HRPZ2
Majalah SPEKTRA 2004



No comments:

Post a Comment