Tuesday, November 8, 2016

Sajak Dari Seberang: Penyair Wahyudi




SELAMAT HARI BURUH, MARSINAH.

baubau kemiskinan yang datang
dari loronglorong gelap di sidoarjo
adalah duri yang menusuk di setiap
langkah wanitamu. pekat asap
dari corongcorong pabrik
atau lisong mahal di celah bibir
pengusaha haloba
tidak selamanya mengabui tetes keringat
yang telah jatuh. mogok jalanan tidak ubah
seperti ritual pemujaan atas kebrengsekan
sang diktator. Maka kau tidak pernah
lelah untuk berdiri di antara jerit teriak
para demonstran.
Di bulan kelima di tahun paling galak abad itu
telah menjadi saksi. Bilur luka ditoreh di setiap inci kulitmu.
Tubuh kecilmu diinjak injak aparat bangsat;pengecut!
Amis darahmu mengalir seperti sungai parong yang kian lesu.
Di bulan kelima di tahun paling galak abad itu
mayatmu terkulai layu. Sesayu daundaun kering
yang gugur sebelum musim luruh bertamu.

WAHYUDI
*dalam kenangan Marsinah,
aktivis dan buruh (1969-1993)

No comments:

Post a Comment