usahlah anda lagi merindu
meski ribut belentara dada
merekah patah menimpa daku

tenang-tenanglah jiwa kalbuku
usah tuan lagi celaru
meski orang keberatan merasa
dendam gelisah penaka aku
terang-teranglah lampu kamarku
usahlah dikau murung merajuk
meski kurnianya sama r kelabu
menimbang ambil selepas memujuk
datang-datanglah hati riaku
usahlah engkau haru menjauh
tinggal sepi daku begini
menunggu satu tiba mengeluh.
kamar hijau,
3 julai 1974.
-sajak dipetik dari kumpulan
underground kedua bertulis tangan-
No comments:
Post a Comment